banner 728x250

Dahlan Iskan Cerita Nelayan dan Kapal Al Zaytun

MDI NEWS | Indramayu, – Mantan Menteri BUMN, Prof. DR. Dahlan Iskan hadiri undangan Syech Panji Gumilang dalam rangka wisuda ke- 3 di Mini Zeteso, Al Zaytun, Sabtu (20/5/2023).

Dahlan Iskan menyampaikan orasinya, “saya sudah berusia 72 tahun dan pertama kalinya seumur hidup saya baru menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza”.

banner 325x300

“Pertama, tadi pagi ketika olahraga bersama para siswa dan guru. Kedua, barusan dan yang kedua ini, saya menyanyikannya lebih lancar, karena ada teks,” ujar Dahlan.

“Saya beruntung bisa ke Al Zaytun dan kemarin sore saya diterima Syech Panji Gumilang di Kalangan Kapal di laut biru”.

Kemudian, saya melihat kapal yang sudah praktis selesai dibangun tinggal diluncurkan. “Salah satunya kapal berukuran 600 ton,” ucapnya.

“Dengan ukuran itu, bagi saya itu fenomenal karena ketika saya menjabat sebagai menteri BUMN saya membangkitkan perusahaan perikanan milik BUMN waktu itu, alhamdulillah problemnya sudah dijawab Al Zaytun,” tuturnya saat di depan wisudawan-wisudawati IAI AL AZIS, Sabtu 20 Mei 2023.

“Yaitu, “nelayan kita ini tidak bisa lama dilaut”.

“Tiga hari harus pulang ke pelabuhan”.

“Empat hari lima hari harus pulang ke pelabuhan”.

Menurutnya, yang pertama kapalnya kecil, kedua kapal tidak dilengkapi dengan prasarana yang bisa mengawetkan ikan, sehingga nelayan harus cepat-cepat pulang supaya tidak busuk.

“Kapal yang saya lihat kemarin, 600 ton bisa diperkirakan bisa berada dilaut selama 15 hari. Akan menghasilkan tangkapan ikan 10 kali lipat dari umumnya nelayan, karena dilengkapi dengan apius dan gold storage,” kata Dahlan.

Dengan prasarana yang lengkap berapa lama pun kapal di tengah laut, itu tidak masalah dan ikannya pun langsung dibawa ke pusat konsumen, yaitu di Jawa.

Beda halnya dengan yang lain yang menangkap ikan dilaut Arafuru dekat Australia, ikannya harus dibawa ke Ambon ke Sorong atau harus dibawa ke Bitung yang bukan tempat konsumen utama” bebernya.

Akan tetapi, dengan kapal Al Zaytun yang baru itu maka, ikan laut dari Arafuru bisa langsung di bawa ke Indramayu.

Problem laut di pulau Jawa ini adalah dangkal sehingga tidak bisa kapal besar merapat di pelabuhan ditepi laut utara Jawa. Kedua, banyak jaringan pipa gas, pipa minyak, tapi apa kata Syech Panji Gumilang, justru itu menguntungkan dan seterusnya,” sambung dia.

“Saya berdoa dan semoga ini menjadi sukses besar”.

https://aksigenerasi.org/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *