banner 728x250

Merdeka Dihari Yang Sama Seperti Indonesia, Negara Manakah?

Foto : Istimewa (Liputan6) Gabon Merdeka Pada Hari Yang Sama
Foto : Istimewa (Liputan6) Gabon Merdeka Pada Hari Yang Sama

Jakarta, MDI NEWS – Negara republik indonesia merdeka 17 Agustus 1945, dan pada kamis 17 Agustus mendatang akan merayakan ulang tahunnya yang ke -78 kemerdekaan. Selain Indonesia yang merayakan ulang tahun kemerdekaan nya pada 17 Agustus, ada satu negara yaitu Gabon.

Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Indonesia memproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari setelah Amerika serikat (AS) menjatuhkan dua bom atom di Jepang – bom little boy di Hiroshima pada 6 agustus dan bom fat man di nagasaki pada 9 agustus.

banner 325x300

Sebelum memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia menjadi negara wilayah jajahan jepang. Pengeboman Amerika di Hiroshima dan Nagasaki, yang membuat jepang menyerah tanpa syarat dalam perang dunia kedua, secara tidak langsung ikut membuka jalan bagi Indonesia menuju kemerdekaan.

Meski demikian, selepas proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia masih diinvasi Belanda – dan negara sekutu – yang tidak serta merta mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda merupakan negara penjajah terlama Indonesia.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi Belanda untuk mengakui 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia.

Kamis nanti, republik Indonesia berusia 78 tahun. negara ini telah mengalami beberapa pemerintahan, yakni pemerintahan presiden Soekarno, presiden Soeharto, presiden Habibie, presiden Megawati Soekarnoputri, presiden SBY, dan sekarang ini pemerintahan presiden Jokowi.

Baca Juga : Presiden Yang Pernah Mencoba Membubarkan DPR

Gabon merdeka 17 Agustus 1960.

Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Prancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama adalah Léon M’ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kepentingan Prancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon setelah merdeka; kepentingan penebangan Prancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M’ba, ‘evolué’ dari daerah pesisir.

Setelah naiknya Gabriel Leon M’ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berubah dengan tuntunan Prancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, jabatan yang diduduki Leon M’ba sendiri. Namun, saat Gabriel Léon M’ba membubarkan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Zaman kediktatoran M’ba dikenal sebagai “Kepentingan Prancis” yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Prancis terbang dalam waktu 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.

Setelah pertempuran beberapa hari, kudeta itu berakhir dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Prancis tidak gentar akan kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibu kota Gabon. Ketika M’Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara hingga kematiannya pada tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.

https://aksigenerasi.org/

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *