banner 728x250

Rapat Restrukturisasi Pengurus DPP FPWI

MDINEWS | Kota Bekasi, Organisasi profesi merupakan wadah bagi para profesional baik dibidang advokat, kedokteran, pendidikan, wartawan dan lainnya.

Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI) sebuah organisasi profesi yang didirikan tahun 2013 oleh tokoh jurnalis Drs. Ch, Robin Simanulang.

banner 325x300

Dalam kurun waktu 11 tahun ini kepengurusan FPWI ada yang sudah meninggal sehingga 5 tahun belakangan FPWI vacum.

Oleh karenanya pendiri FPWI Drs. Ch, Robin Simanulang melakukan restrukturisasi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Rapat restrukturisasi pengurus DPP FPWI dilaksanakan di Kantor Operasional FPWI di Jl. Ratna, Kota Bekasi, Jawa Barat pada hari Senin 20/05/24 dipimpin langsung oleh Drs. Robin Simanulang selaku pendiri dan Pemimpin Redaksi Tokoh Indonesia.

Dalam rapat tersebut disepakati struktur DPP FPWI yang baru yakni, Pendiri dan Penasehat: Drs. Ch, Robin Simanulang
Pembina :Prof., DR. HC., H.Kodiran, Pengawas : Mangatur S.kom. Ketua Umum : Rukmana. Ketua 1. Muhamad Taib bertanggung jawab dibidang Politik, Hukum dan HAM, Ketua 2. Sutarno bertanggung jawab di bidang OKK, Ketua 3. Madsuri bertanggung jawab di bidang UMKM. Ketua 4. Ratno Saputra bertanggung jawab di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Sekretaris Jenderal DR. HC. Sastra Suganda, Wakil Sekretaris Umum Ilyas S.Pd,I, Sekertaris 1 Aan Antoni. Bendahara Umum: Suparman dan Wiratno, Wakil Bendahara.

Menurut CH Robin Simanulang, FPWI ini lahir dengan spirit jurnalis profesional dengan berfokus pada pelatihan jurnalis menuju jurnalis profesionalisme sehingga mampu menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.

Lanjut Robin, “harapan saya kedepan FPWI mampu menyelenggarakan pelatihan – pelatihan dan memberikan akreditasi kepada jurnalis, karena ini (FPWI-red) merupakan organisasi profesi sehingga sangat mungkin hal itu dilakukan” tuturnya dihadapan tiga belas orang pengurus DPP FPWI terpilih.

Sementara itu Ketua Umum FPWI Rukmana dalam sambutannya mengatakan,”pengurus organisasi profesi wartawan yang baru saja melakukan restrukturisasi ini harus mampu melahirkan jurnalis – jurnalis profesional yang mampu menyajikan informasi valid kepada publik” ujarnya.

“Saat ini ada sebuah anggapan yang menyesatkan, dimana suara netizen adalah kebenaran baru, padahal sering kali apa yang dishare (diberitakan-red) di media sosial itu hoax dan kita sebagai jurnalis harus mampu menyajikan berita yang objektif dan sesuai kode etik jurnalistik serta undang – undang Pers no. 40 th 1999” tandasnya.

“Sebuah berita mampu menggiring opini publik dan membangun stigma yang baik atau buruk, maka peran jurnalis dalam sebuah bangsa dan negara sangat strategis” pungkasnya.

Red

https://aksigenerasi.org/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *