banner 728x250

Syaykh Panji Gumilang Jadi Tersangka Penodaan Agamanya Sendiri

Foto: Istimewa, Prof. Dr. AS. Panji Gumilang, MP.

MDI NEWS | INDRAMAYU, – Anis Khairunnisa Anak Panji Gumilang, menanggapi keputusan Bareskrim Polri terkait ditetapkannya Panji Gumilang sebagai tersangka kasus dugaan penodaan agama, yang mana diputuskan (PG) sebagai tersangka.

banner 325x300

Anis mengatakan, “ini jelas kemunduran berpikir di dunia pendidikan dan kemunduran demokrasi.” Terkikis semangatnya, karena kebebasan mengamalkan agamanya dilindungi oleh UU dan berbeda pendapat di negara yang menganut sistem demokrasi pasca reformasi 25 tahun lalu.

Anis juga mengatakan, ketika khusuk, melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri kami dihina, dicaci dan dilecehkan karena barisan shaf perempuan dan laki-laki sejajar.

Selain itu, adzan tanpa lagu sampai berbahasa Ibrani,” kata dia dikutip pada akun FB @anis khoirunnisa, Rabu 2 Agustus 2023.

Anis menegaskan, adzan di Alzaytun tidak memakai pengeras suara (Toa). Jika memakai Toa jangkauan suara diperkirakan 5 km dari atas menara setinggi 201 meter, namun itu tidak digunakan,” ucap Anis.

Masih kata Anis, diskursus pemikiran agama dihukumi di negara yang bukan berlandaskan hukum agama tertentu. “Framing media tertentu menjadi-jadi dan membabi buta tak terpuaskan menjadi bulan-bulanan tidak berimbang dan sangat menyudutkan,” tegas Anis.

Di situ juga, menghadirkan narasumber yang sulit tervalidasi kebenarannya karena sepihak. Dimana terus berkembang kepada konteks yang mengada-ada dan dijadikan ada, seolah masyarakat menonton film zombie,” tambah Anis.

“Ini jelas, mengkapitalisasi isu penodaan agama adalah hal yang sangat seksi di tengah keberagaman beragama”.

“Apa motivasinya?…, tegas Anis.

Ketentuan hukum yang dicari-cari dan didesak masyarakat tertentu yang tidak memahami (perspektif) pemikiran dan ditunggangi kepentingan.

Kemudian kata Anis, divalidasi dan dilegitimasi oleh pihak-pihak yang mempunyai wewenang mengeluarkan fatwa. “Seharusnya, kaum agamawan yang baik dan bijak mempunyai kewajiban untuk menuntun dan menenangkan masyarakat karena ketidaktahuannya, bukan sebaliknya menyulut kebencian, justifikasi sebelum tabbayun sehingga menambah keriuhan dengan menggalang demonstrasi. Sahut menyahut petisi-petisi ormas dibunyikan, seakan-akan menabuh genderang perang, ya perang saudara,” tutur Anis.

“Jangan mengulangi sejarah dan jangan melupakan sejarah,” tegas Anis.

Apa yang disampaikan oleh Syaykh Panji Gumilang ini adalah ranah pemikiran, ranah akademik dan disampaikan di lingkungan pendidikan/ kampus pada forum tausyiah untuk civitas pesantren yang komponennya sangat banyak karena dalam komunitas pesantren dengan jumlah lebih dari sepuluh ribu.

Yang mana beliau sebagai pimpinan pesantren dan pendidik bukan seperti guru yang mengajar rutin setiap hari di ruang kelas. Tapi kesempatan beliau adalah pada momen tertentu seperti ba’da Jumat di mimbar Jumat, disini biasanya beliau menyampaikan dengan singkat dan tidak pernah lebih dari 15 menit saja. Bahasan tentang hal-hal perkembangan informasi seputar kabar terkini mahad/berita hangat, kabar yang menggembirakan, dan nasihat mengingatkan agar menjaga kesehatan dll,” ucap Anis.

Selain itu, Anis menyampaikan pada acara spesial 1 Muharram, pada khutbah Iedul Fitri dan Iedul Adha, atau penyambutan santri baru dan pada pelepasan alumni dan mahasiswa. Di momen inilah biasanya Syaykh Panji Gumilang menyampaikan gagasan pemikiran yang segar, out of the box dengan bahasan tidak hanya seputar itu-itu saja atau itu-itu lagi dari jaman SD sampai tua tema yang didengar pasti baku.

Inilah momen yang kami tunggu-tunggu, isi penyampaian tausyiah beliau. Sehingga civitas tercerahkan dan antusias. Namun mungkin juga sebagian ada yang kebingungan. Itu hal yang lumrah. Namun namanya proses berpikir ada ruang dialogis. Yang akhirnya kami memahami.

Beliau ini mempunyai pemikiran yang agile tidak stagnan karena karakteristik beliau adalah seorang pendidik,” sambung Anis.

“Bagi beliau proses belajar dan mengamalkan ilmu adalah sepanjang usia. Dan manusia hakikatnya terus bertumbuh sepanjang zaman”.

Tetap semangat apapun yang terjadi terus bergerak maju kedepan,” pungkasnya.

https://aksigenerasi.org/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *