MDINEWS, Bekasi – Amzar Arlis, seorang tukang service AC, tengah berjuang keras mendapatkan keadilan setelah rumahnya dilelang secara sepihak oleh Bank Central Asia (BCA).
Kejadian ini bermula pada tahun 2006 ketika Amzar mengajukan pinjaman ke BCA dan menjaminkan tanah serta bangunan rumahnya sebagai agunan.
Anehnya, dalam perjanjian kredit yang ditandatangani, hanya tanah yang tercantum sebagai objek jaminan.
Hal ini membuat Amzar merasa dirugikan karena bangunan rumahnya yang bernilai tinggi tidak terlindungi secara hukum.
Tanpa sepengetahuan Amzar, pada tahun 2011, rumah beserta tanahnya telah dilelang oleh BCA.
“Saya sangat terkejut ketika mengetahui rumah saya sudah dilelang. Dalam perjanjian, jelas-jelas hanya tanah yang dijadikan jaminan. Ini jelas-jelas penggelapan,” ungkap Amzar dengan nada kecewa.
Tidak hanya merasa dirugikan secara materiil, Amzar juga mengalami trauma psikologis akibat kehilangan tempat tinggalnya.
Ia telah berupaya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Cibinong.
Dalam gugatannya, Amzar juga menyertakan bukti adanya dugaan pemalsuan dokumen lelang oleh pihak yang mengaku sebagai pemenang lelang.
Meskipun telah memenangkan sebagian gugatan, Amzar merasa putusan tersebut belum cukup karena tuntutan ganti rugi yang diajukan tidak dikabulkan sepenuhnya.
“Saya mohon kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membantu saya mendapatkan keadilan. Saya ingin rumah saya kembali dan nama baik saya dipulihkan,” ujar Amzar dengan mata berkaca-kaca
Meskipun menghadapi cobaan yang berat, Amzar Arlis tidak putus asa dalam memperjuangkan haknya.
Kisahnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak menyerah dalam menghadapi ketidakadilan. Kami berharap kasus ini segera menemukan titik terang dan keadilan dapat ditegakkan. ***
